Ebook Reader atau Buku: Pilih yang mana?
Bagi sebagian orang membaca buku adalah hobi yang bisa menambah wawasan dan meningkatkan kualitas intelektual dan daya kritis, membaca juga menyenangkan karena, khususnya novel, karena sang pengarang akan mengajak bertualang secara imajinatif.
Masyarakat kita sebagia besar kurang minat membaca. Banyak faktor yang menjadi penyebab. Salah satu adalah harga buku yang tergolong mahal bagi sebagian orang.
Saat ini ada alternatif membaca buku secara digital yakni dengan menggunakan ebook reader. Ebook reader bisa mengatasi persoalan membeli buku, khususnya buku berbahasa Inggris yang harganya bisa mencapai ratusan hingga jutaan rupiah per buah.
Ebook atau buku digital ini bisa dibaca melalui media gadget seperti ponsel, tablet, laptop, pc hingga perangkat khusus untuk membaca buku digital.
Dalam tulisan ini saya akan berbagi pengalaman membaca buku di perangkat khusus ebook reader yang saat ini banyak beredar di pasaran.
Teknologi E-Ink Mirip Buku Asli
Membaca buku digital di ponsel memang sudah tidak asing bagi sebagian orang. Saat ini sudah banyak aplikasi, seperti playbook, kindle dan lain sebagainya yang menyediakan buku digital. Kita tinggal men-download dan langsung membacanya.
Namun, membaca di ponsel tidak senyaman kita membaca buku fisik. Ukuran yang kecil serta cahaya biru yang memancar membuat mata kita mudah cepat lelah dan perih. Ponsel memang sangat praktis namun untuk yang pembaca serius dengan durasi yang lama, ponsel bukan pilihan yang baik.
Saat ini banyak beredar perangkat ebook reader yang beredar di pasaran. Sayangnya perangkat belum begitu populer di Indonesia sehingga belum banyak yang tahu dan masih sulit membedakannya dengan tablet.
Ada beberapa mereka ebook reader yang sudah terkenal dan lama beredar di pasaran seperti Kobo, Kindle, Barnes and Noble atau Onyx Boox. Perangkat menggunakan teknologi E-ink yang berbeda dengan ponsel atau tablet.
Teknologi E-ink adalah teknologi tinta digital. Bila kita membaca tulisan atau buku di ponsel atau tablet, huruf yang ditampilkan memang jelas, namun ketika kita membacanya di bawah terik matahari atau tempat terbuka, outdoor, maka akan sulit membacanya karena silau sehingga tulisan tidak terlihat jelas.
Sebaliknya teknologi E-ink di perangkat ebook reader membuat kita lebih nyaman membaca. Huruf yang muncul mirip dengan huruf yang tercetak tinta di atas lembaran kertas. Ketika kita membaca di tempat terbuka huruf tetap terlihat jelas seperti membaca buku fisik.
Selain itu, baterai ebook reader berdaya tahan lama kendati kita membaca berjam-jam. Bandingkan dengan membaca di tablet yang hanya beberapa jam sana. Pada ebook reader bisa bertahan hingga sebulan lamanya. Kereen kan?
Tidak Ada Toko Khusus Jual Ebook
Orang Indonesia memang tidak menggemar membaca, jadi jangan harap bisa membeli perangkat ebook ini di toko ponsel atau elektronik. Kalaupun anda bertanya, dahi penjaga toko pasti akan berkerut karena tidak tahu.
Penjualan ebook reader di Indonesia 100 persen masih di marketplace, seperto Tokopedia, Shopee Amazon, Ebay dan lain sebagainya. Di pusat perbelanjaan elektonik di Mangga Dua, dahulu ada sebuah kios kecil yang khusus menjual ebook reader, namun entah sekarang apakah masih buka dan melayani pembeli.
Harga ebook reader bervariasi, namun bila kita bandingkan dengan tablet atau telepon tentu umumnya harganya ebook reader masih tergolong murah antara 3 hingga 8 juta rupiah.Bandingkan dengan harga tablet merek tertentu yang bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Saya sendiri sudah menggunakan ebook reader lebih dari 10 tahun terakhir dan sampai saat ini saya sudah ganti tipe dan setia menggunakannya karena lebih ringan dan mudah di bawa ke mana- mana.
Keuntungan Menggunakan Ebook Reader
Memilih Ebook Reader atau buku memang bukan hal yang mudah. Sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa keuntungan menggunakan ebook reader :
- Kapasitas daya tampung buku lebih banyak. Untuk kapasitas 6 GB, anda sama saja membawa lebih dari 300 buku dalam tas.
- Dengan ebookreader anda bisa membaca buku di mana saja dan kapan saja. Bahkan ada beberapa ebook reader yang water resistance alias tahan air, sehingga bisa membaca buku di pantai atau kolam renang saat berpesiar.
- Beberapa ebookreader seperti Barnes and Noble atau Kindle menyediakan jutaan buku yang bisa anda beli secara online dan buku – buku terbaru selalu dirilis dan harga jauh lebih murah dibandingkan buku fisik.
- Ebook reader juga menyediakan fasilitas kamus dari berbagai bahasa. Ini sangat membantu ketika kita membaca buku dalam berbagai bahasa, khususnya Inggris.
- Ukuran ebook reader mirip dengan buku, namun lebih portable sehingga mudah dimasukan ke dalam tas, bahkan kantong celana jeans anda.
Kekurangan Ebook Reader
Ebook reader memiliki sejumlah kekurangan dibanding kita membaca buku fisik. Namun kekurangan ini menurut saya tidak sebanding kelebihannya.
- Soal awet, buku fisik tidak terkalahkan karena tidak menggunakan baterai sehingga anda bisa membacanya kapan saja tanpa kuatir
- Ebook reader adalah perangkat elektonik tentu butuh perhatian dan perawatan. Jika jatuh dari ketinggian tentu bisa pecah. Layarnya jga sensitig, bila tergores akan mengurangi kenikmatan membaca. Ebook reader umumnya terbuat dari plastik sehingga rentan pecah atau retak bila tertindis barang berat.
- Pengalaman membaca buku jadi berubah. Ketika kita membaca buku, adan sensasi tersendiri seperti bunyi lembaran kertas ketika kita berpindah halaman. “Bau” buku yang khas mendorong kita untuk membaca dan ini tidak tergantikan.
- Buku fisik lebih aman ketika dibawa ke mana-mana.
- Ebook kurang nyaman saat membaca format tententu ( kecuali ebook tablet ) atau bahkan tidak bisa menampung bacaan tertentu seperti text book ( format PDF) atau buku fotografi atau yang data statistik, foto dan gambar tertentu karena tampilan layar masih hitam putih.
Kindle Masih Yang Terbaik
Pertama kali saya memiliki ebook reader adalah merek Sony. Saat ini produk eboo reader ini sudah tidak beredar di pasaran. Sony rupanya tidak lagi memproduksi ebook reader entar karena persaingan atau marketnya yang kecil dibanding telepon genggam atau kamera.
Kini sudah banyak produsen yang memproduksi ebook reader, bahkan Cina juga mulai meramaikan industri buku digital.
Amazon, salah satu market place terbesar di dunia sudah lama memproduksi ebook reader yang bernama Kindle. Amazon pertama kali meluncurkan Kindle pada tahun 2007. Hingga kini di pasaran banyak tipe Kindle yang beredar.
Saya pribadi menggunakan Kindle Paperwhite generasi 11 yang diproduksi tahun 2021. Kindle menurut saya masih yang terbaik di jajarannya karena ukurannya yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Selain itu harganya juga tidak terlalu mahal. Kisaran 3 juta rupiah.
Kindle Paperwhite 11 juga memiliki layar E-ink dengan ketajaman 300 PPI. Layar bebas silau sudah mirip ketika anda membaca buku fisik. Saya sudah memakai lebih dari 3 tahun dan tidak ada masalah. Begitu juga dengan daya tahan baterai yang rata-rata satu bulan sekali baru dicas.
Selain Kindle ada juga pesaingnya yang menawarkan harga bersaing, seperti Kobo, Onyx Boox, Barnes and Noble dan beberapa produk lainnya yang di Indonesia masih belum beredar. Produsen seperti Kobo dan Onyx Boox bahkan meluncurkan ebook reader dengan e-ink berwarna. Namun kualitasnya belum sempurna.
Dari beberapa merek ebook reader, Kindle menurut saya memiliki keunggulan yang belum bisa tertandingi pesaingnya. Berikut kelebihannya :
Font Bookerly yang menurut saya khas dan sangat nyaman untuk membaca buku.
- Tidak nge-lag karena memiliki RAM yang tinggi.
- Koleksi buku di Amazon jumlahnya jutaan termasuk buku-buku terbitan baru dan berkualitas
- Kindle minimalis. Fiturnya tidak ribet dan tidak banyak aplikasi lain yang bisa membuyarkan konsentrasi membaca buku.
- Kindle juga menyediakan fitur untuk audiobook.
Saya sudah hampir 10 tahun menggunakan ebook reader dan menurut saya Kindle memberikan pengalaman membaca buku yang lebih baik.
Di Indonesia, Kindle dijual dengan berbagai tipe, seperti Kindle Basic, Kindle Oasis, Kindle Kids, Paperwhite dan terakhir Kindle Scribe yang menggunakan pen.