Resensi Buku
Terbayang tidak jika didunia ini tidak fungi? Pertanyaan inilah yang ada di benak Merlin Sheldrake, seorang profesor biologi dan peneliti asal Inggris yang menghabiskan waktunya meneliti fungi (jamur).
Organisme ini kerap diabakan manusia, bahkan sebagian menganggapnya sebagai parasit yang merugikan. Padahl, fungi berperan besar dalam kehidupman manusia dalam alam. Tanpa fungi, kehidupan di bumi tidak akan pernah ada.
Entangled Life: How Fungi Make Our Worlds, Change Our Minds & Shape Our Futures” karya Merlin Sheldrake adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang dunia fungi (jamur) yang tersembunyi namun memiliki peran penting dalam ekosistem bumi.
Buku ini membuka mata kita terhadap keajaiban jamur yang tidak hanya mengurai materi mati tetapi juga berperan dalam mendukung kehidupan, berkolaborasi dengan tanaman dan bahkan mempengaruhi perilaku hewan dan manusia.
Sheldrake mengajak pembaca untuk melihat fungi sebagai jalinan kehidupan yang kompleks dan terhubung. Buku ini mengeksplorasi berbagai aspek fungi, termasuk peran mereka dalam bioteknologi, kesehatan mental, dan lingkungan. Dengan gaya penulisan yang ilmiah namun mudah dipahami, Sheldrake mengungkapkan bagaimana fungi dapat memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan alam semesta di sekitar kita.
“Entangled Life” menggabungkan sains dengan filosofi, membawa pembaca pada perjalanan yang penuh dengan fakta mengejutkan tentang salah satu organisme paling luar biasa di planet ini. Buku ini memberikan perspektif baru tentang hubungan antara manusia dan fungi, serta potensi fungi dalam membentuk masa depan dunia.
Mycorrhizal Networks
Dalam buku ini, salah satu contoh menarik tentang fungi adalah peran mycorrhizal networks—sering disebut “Wood Wide Web.” Mycorrhizae adalah hubungan simbiosis antara fungi dan akar tanaman. Fungi ini membantu tanaman menyerap nutrisi, terutama fosfor, dari tanah, sementara tanaman memberi fungi karbohidrat yang dihasilkan dari fotosintesis.
Yang paling menarik adalah bagaimana jaringan mycorrhizal ini memungkinkan tanaman untuk “berkomunikasi” satu sama lain. Misalnya, pohon dapat mengirimkan nutrisi atau peringatan melalui jaringan ini. Jika satu pohon terserang hama, ia dapat mengirimkan sinyal kimia melalui fungi untuk memperingatkan pohon-pohon di sekitarnya, yang kemudian meningkatkan pertahanan mereka.
Sheldrake menjelaskan bahwa melalui jaringan fungi ini, tanaman tidak hidup secara individual, tetapi sebagai bagian dari komunitas yang terhubung erat, saling berbagi sumber daya dan informasi. Hal ini menantang pandangan kita tentang dunia alam sebagai kumpulan individu yang bersaing, dan sebaliknya memperlihatkan betapa terhubungnya semua kehidupan di Bumi.
Contoh ini memperlihatkan bagaimana fungi memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, dan betapa banyaknya interaksi yang terjadi di bawah tanah yang kita tidak sadari.
Tanpa Fungi, Tidak Ada Manusia Di Bumi
Merlin Sheldrake adalah seorang ahli biologi dan penulis yang terkenal karena karyanya dalam bidang ekologi dan mikologi (studi tentang fungi). Ia mendapatkan gelar Ph.D. di bidang biologi dari University of Cambridge, di mana penelitiannya berfokus pada hubungan simbiosis antara fungi dan tumbuhan, terutama dalam konteks jaringan mycorrhizal yang kompleks.
Sheldrake dikenal karena pendekatannya yang interdisipliner, menggabungkan ilmu pengetahuan dengan filosofi, sejarah, dan seni untuk mengeksplorasi dunia fungi dan bagaimana mereka mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di bumi. Selain menjadi seorang ilmuwan, ia juga seorang musisi dan fermentasi hobiis, yang semakin memperkaya perspektif uniknya dalam memahami dunia fungi.
Buku debutnya, “Entangled Life: How Fungi Make Our Worlds, Change Our Minds & Shape Our Futures,” mendapatkan banyak pujian atas cara Sheldrake mengungkap misteri fungi dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami, menjadikannya salah satu suara terkemuka dalam sains populer.
Pernyataan bahwa “tanpa fungi manusia tidak akan ada di Bumi” mungkin terdengar ekstrem, tetapi dalam konteks ekologi, fungi memang memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang memungkinkan kehidupan, termasuk kehidupan manusia.
Berikut beberapa alasan mengapa fungi sangat penting bagi kehidupan di Bumi:
- Daur Ulang Nutrisi: Fungi, terutama jenis saprotrofik, berperan sebagai pengurai utama di alam. Mereka menguraikan bahan organik mati seperti daun, kayu, dan sisa-sisa organisme lainnya, serta mengembalikan nutrisi penting ke tanah. Proses ini memastikan bahwa siklus nutrisi berjalan terus-menerus, menyediakan elemen penting bagi pertumbuhan tanaman, yang pada akhirnya mendukung rantai makanan dan kehidupan di Bumi.
- Simbiosis dengan Tumbuhan: Banyak fungi, terutama fungi mycorrhizal, membentuk hubungan simbiosis dengan tumbuhan. Sekitar 90% tanaman darat bergantung pada fungi ini untuk menyerap nutrisi penting seperti fosfor dan nitrogen dari tanah. Tanpa fungi, tanaman mungkin tidak dapat tumbuh dengan baik atau bahkan tidak dapat bertahan hidup, yang secara langsung akan mempengaruhi seluruh ekosistem, termasuk manusia yang bergantung pada tanaman untuk makanan dan oksigen.
- Produksi Makanan dan Obat: Fungi berperan besar dalam produksi makanan seperti roti, keju, dan bir, serta dalam proses fermentasi. Selain itu, banyak obat penting, termasuk antibiotik seperti penicillin, ditemukan berkat fungi. Tanpa fungi, manusia akan kehilangan banyak sumber makanan dan obat-obatan yang sangat penting bagi kesehatan dan kelangsungan hidup.
- Peran dalam Evolusi: Dalam “Entangled Life,” Merlin Sheldrake juga menunjukkan bagaimana fungi berperan dalam sejarah evolusi. Fungi mungkin menjadi salah satu organisme pertama yang membantu membentuk tanah, memungkinkan tanaman pertama untuk bermigrasi dari air ke daratan jutaan tahun yang lalu. Tanpa fungi, ekosistem daratan yang kita kenal saat ini mungkin tidak akan pernah terbentuk, sehingga evolusi kehidupan kompleks, termasuk manusia, mungkin tidak akan terjadi.
Jadi, meskipun manusia mungkin bisa hidup tanpa beberapa jenis fungi, secara keseluruhan, fungi adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem yang menopang kehidupan di Bumi. Tanpa fungi, keseimbangan ekologis akan terganggu, dan kondisi yang memungkinkan kehidupan manusia mungkin tidak akan tercipta.
Pikiran bahwa nenek moyang kita mungkin fungi adalah ide menarik yang menggugah imajinasi, namun secara ilmiah, manusia dan fungi memiliki nenek moyang yang sama jauh di masa lalu, meskipun mereka bukanlah fungi itu sendiri.
Dalam pohon kehidupan, manusia (dan semua hewan) dan fungi termasuk dalam kelompok besar yang disebut Opisthokonta. Kelompok ini meliputi hewan, fungi, dan beberapa organisme uniseluler. Hal ini berarti bahwa, dalam evolusi, manusia dan fungi berbagi nenek moyang bersama yang hidup sekitar 1,1 miliar tahun lalu.
Setelah berpisah dari jalur evolusi ini, fungi dan hewan berkembang dengan cara yang sangat berbeda. Fungi mengembangkan cara hidup yang sebagian besar berfokus pada penguraian materi organik dan simbiosis dengan organisme lain, sementara hewan (termasuk manusia) berkembang menjadi organisme yang bergerak bebas dan memakan organisme lain secara langsung.
Meskipun manusia tidak langsung berkembang dari fungi, kesamaan evolusioner ini menunjukkan bahwa kita memiliki hubungan yang lebih dekat dengan fungi daripada dengan organisme seperti tanaman. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa fungi lebih mirip dengan hewan daripada tanaman dalam hal struktur sel dan metabolisme.
Dengan demikian, nenek moyang kita bukanlah fungi secara langsung, tetapi kita memang memiliki hubungan evolusi yang mendalam dengan mereka.
Penulis : Merlin Sheldrake
Genre: Umum
Penerbit : Random House
ISBN13: 978-0525510314
Diterbitkan: 2020
Format: Hardcover, Softcover, Kindle, Audiobook
Jumlah Halaman: 368